Ketika Tidak Menemukan Titik Temu dalam Satu Masalah

Yunus ash-Shadafi pernah mengatakan: “Aku tidak pernah mendapatkan orang yang lebih jenius dari Imam Syafi’i. Suatu hari aku berdiskusi dengan beliau tentang satu persoalan, namun kami tidak menemukan titik temu. Beliau menemuiku lagi dan menggandeng tanganku seraya berkata:

“Wahai Abu Musa, apakah tidak sepantasnya kita untuk tetap bersaudara, MESKIPUN TIDAK MENEMUKAN TITIK TEMU DI ANTARA KITA DALAM SATU MASALAH?”

Dari Yunus bin Abdul A’la, diriwayatkan bahwa ia berkata: “Asy-Syafi’i pernah berkata kepadaku:

“Wahai Yunus, apabila engkau mendengarkan kabar yang tidak mengenakan dari seorang teman, janganlah lantas terburu memusuhinya dan memutus hubungan tali kasih. Karena dengan demikian engkau akan termasuk orang yang menghilangkan keyakinannya dengan keraguan.

Tetapi yang benar, temuilah dia dan katakan kepadanya:

‘Aku mendengar engkau mengatakan begini dan begini.’

Ingat, jangan sebutkan secara mendetil. Apabila ia tidak mengakuinya, katakan kepadanya:

‘Engkau lebih benar dan lebih baik dari yang kudengar.’

Dan jangan perpanjang lagi urusannya. Tapi kalau ia mengakuinya dan kamu melihat ada yang bisa dijadikan alasan baginya dalam hal itu, terimalah alasan itu. Namun apabila engkau juga tidak mendapatkan alasan apapun baginya, sementara amat sulit jalan untuk mendapatkannya, engkau bisa tetapkan bahwa ia melakukan kesalahan.

Setelah itu, engkau boleh memilih: kalau engkau mau, engkau bisa membalas dengan yang setara perbuatannya tanpa menambah-nambah; dan kalau engkau mau, engkau bisa memaafkannya. Dan memaafkannya berarti lebih dekat dari ketakwaan dan lebih menunjukkan kemuliaanmu. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim.” (Asy-Syura: 40)

Kalau dengan balasan yang setimpal engkau masih mendapat tantangan DARI DIRIMU SENDIRI, pikirkanlah kembali KEBAIKAN-KEBAIKANNYA DI MASA LAMPAU, HITUNG SEMUANYA, lalu balaslah kejahatannya yang sekarang dengan kebaikan.

Janganlah karena kejahatannya, engkau MELUPAKAN kebaikannya yang terdahulu. Karena yang demikian itu adalah kezhaliman yang sesungguhnya, wahai Yunus.

Apabila engkau memiliki teman, GANDENGLAH DENGAN TANGANMU ERAT-ERAT, karena mencari teman itu susah, dan berpisah dengannya itu perkara mudah.”

Semoga bermanfaat….

(Dikutip dengan sedikit penyesuaian dari buku “MENELADANI AKHLAK DARI GENERASI TERBAIK”dan Redaksi).

Abu Muhammad Herman

Biarkan Mereka ke Bulan, Mari Kita ke Surga

Gambar
Segala puji hanya untuk Allah, Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah bagi Muhammad Rasulillah, para sahabat dan pengikutnya.
Ke Bulan, Kedudukannya dalam IslamIslam mendorong kita untuk menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat. Para ulama[2] mengatakan, bahwa ilmu (yang Islam memotivasi untuk mempelajarinya -pen), terbagi menjadi dua: (1) ilmu yang hukum mempelajarinya adalah fardhu ‘ain (wajib dipelajari oleh setiap individu muslim dan ia tidak boleh bodoh dalam ilmu ini –pen), karena setiap muslim memerlukan ilmu tersebut dalam masalah agama, akhirat dan muamalahnya; (2) ilmu yang hukum mempelajarinya fardhu kifayah, yaitu ilmu tambahan yang faedah Continue reading

Update Nasib via ZODIAK

Zodiak (zodiacus, Latin) secara harfiah berarti “hewan”, disebut demikian karena hamper separuh dari zodiac Yunani disimbolkan melalui hewan. Zodiak merupakan diagram lingkaran, dengan bulan dan planet-planet berada di tengahnya, dikelilingi 12 area yang disimbolkan dengan hewan tertentu (A Brief History of Ancient Astrology, hal. 15)
Awalnya, zodiac digunakan sebagai alat bantu Continue reading

Jadilah Mutiara Yang Terjaga

Saudariku yang cantik, apa kabarmu? Ku ucapkan selamat datang di kota pelajar ini, kota tujuan untuk menuntut ilmu duniawi (baca: kuliah) di perguruan tinggi. Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjagaku dan menjaga kalian di sini.
Mmm … Kenapa ya kita kuliah? Mungkin banyak di antara kita kuliah dengan harapan biar gampang dapat pekerjaan, biar bias hidup mapan, dan berbagai Continue reading

Tatkala memaafkan

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah

لَمَّا عَفَوْتُ وَلَمْ أحْقِدْ عَلَى أحَدٍ ** أَرَحْتُ نَفْسِي مِنْ هَمَّ الْعَدَاوَاتِ
Tatkala aku memaafkan maka akupun tidak membenci seorangpun…
Akupun merilekskan diriku dari kesedihan dan kegelisahan (yang timbul akibat) permusuhan
إنِّي أُحَيِّي عَدُوِّي عنْدَ رُؤْيَتِهِ ** لِأَدْفَعَ الشَّرَّ عَنِّي بِالتَّحِيَّاتِ
Aku memberi salam kepada musuhku tatkala bertemu dengannya…untuk menolak keburukan dariku dengan memberi salam
وأُظْهِرُ الْبِشْرَ لِلإِنْسَانِ أُبْغِضهُ ** كَمَا إنْ قدْ حَشَى قَلْبي مَحَبَّاتِ
Aku menampakan senyum kepada orang yang aku benci… sebagaimana jika hatiku telah dipenuhi dengan kecintaan
النَّاسُ داءٌ وَدَاءُ النَّاسِ قُرْبُهُمُ ** وَفِي اعْتِزَالِهِمُ قَطْعُ الْمَوَدَّاتِ
Orang-orang adalah penyakit, dan obat mereka adalah dengan mendekati mereka… dan sikap menjauhi mereka adalah memutuskan tali cinta kasih

Urgensi Bahasa Arab

Sahabat seakidah yang dirahmati Allah, bahasa arab adalah bahasa al-Qur’an dan as-Sunnah. Oleh sebab itu -sebagai seorang muslim- kita tentu ingin memahami dasar agama kita tersebut dengan pemahaman yang baik. Nah, mempelajari bahasa arab adalah kunci untuk memplejari ilmu-ilmu Islam yang telah dituangkan oleh para ulama di dalam kitab-kitab mereka.

BELAJAR BAHASA ARAB, MENGAPA TIDAK?

Bismillah, Segala puji milik Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah. Pembaca yang dirahmati Allah, sebuah fenomena yang dapat kita saksikan di zaman ini bahwa kini perhatian sebagian kaum muslimin tertuju kepada bagaimana mereka dapat menguasai bahasa-bahasa asing demi kepentingan dunia. Waktu, tenaga, pikiran dan biaya dicurahkan guna meraihnya.

Namun, yang memprihatinkan adalah tatkala mereka lalai mempelajari Continue reading

Dosen Berbagi Pengalaman Mahasiswa Ternyata Bukan Sekedar Kuliah Saja

Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, kru Uleenuha berhasil mewawancarai dua orang dosen UGM yang concern terhadap mahasiswa muslim. Beliau berdua membeberkan pengalaman-pengalamannya saat kuliah di luar negeri. Tak lupa, beliau berdua juga memberikan pesan-pesan berharga bagi rekan-rekan mahasiswa. Ayo, kita simak kisahnya!

Pengalaman Bapak Prof. Ir. Jamasri, Ph.D.

(Dosen di Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM)

 

Beliau memulai perkuliahan di S1 Jurusan Teknik Mesin UGM. Setelah menamatkannya dalam waktu 5 tahun, yakni mulai dari tahun 1981 sampai dengan 1985. Awalnya beliau belum tertarik menjadi dosen, dan dosen bukanlah tujuan utama beliau ketika memutuskan untuk berkuliah. Yang menarik minat beliau untuk menjadi dosen adalah kondisi jurusan teknik mesin kala itu, dosennya biasa-biasa saja dan sebagian besarnya hanya lulusan S1. Kemudian, Continue reading

Cantik Tanpa Kosmetik

Gambar

 “Hai, nona… wah, hari ini cantik sekali… Pake bedak ya? Wah, lipstiknya merah merona begitu.. itu bulu matanya, lentik sekali… Hmm, aroma tubuhnya wangi lagi… Kalau sudah begini, cowok mana yang nggak melirik dirimu…?”

Menjadi wanita dengan sejuta daya tarik adalah dambaan setiap wanita. Ingin menjadi pusat perhatian dan disukai oleh lawan jenis merupakan impian. Dan sudah menjadi hal yang wajar jika lelaki pun tertarik dengan wanita seperti ini. Kecantikan wajah dengan didukung Continue reading

Memahami Perkataan Rabb Manusia

Gambar

Kata orang: “Kasihan orang yang tidak paham bahasa Inggris, dia akan kesulitan memahami ucapan manusia”.

Yah, begitulah kata orang. Memang ada benarnya ucapan tersebut. Orang yang tidak memahami bahasa masyarakat sekitarnya, tentu kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami maksud dari orang yang mengajaknya bicara. Kita tidak perlu jauh-jauh ke Inggris untuk membuktikan pentingnya menguasai suatu bahasa untuk berkomunikasi. Sekarang, Anda sedang berada di Jogja yang notabenemasyarakatnya berbahasa Jawa.

Biasanya, mahasiswa baru yang bukan “orang Jawa” (meski tinggal di pulau Jawa) akan sedikit mengalami kesulitan berkomunikasi saat baru menginjakkan kaki di kota pelajar ini. “Tindakpundi mas?”.Orang Betawi atau Sunda yang baru pertama ke Jogja pasti bingung mau jawab apa. Kalau kata orang Betawi, “Kagak ngarti aye bu!”. Continue reading